Cara Setting Thermal Overload Relay

Cara setting thermal overload relay merupakan tulisan saya selanjutnya setelah pembahasan yang serupa waktu lalu. Kalau sobat belum membacanya silakan di cek cara pemasangan thermal overload relay dan cara kerja thermal overload relay tersebut.

Sebenarnya gampang banget cara setting thermal overload relay tersebut kalau artikel yang singkat ini dapat sobat pahami dan di praktekkan. Untuk lebih memperjelas pemahaman mungkin rumus singkat berikut ini dapat membantu. Rumus setting thermal overload :

setting thermal overload relay

Cara setting thermal overload relay identik dengan rumus di atas setting trip overload. Rentang trip current dalam persen tersebut saya ambil dari data overload Mitsubishi jadi tidak ngarang – ngarang.

Ada yang membahas trip current 125% namun saya cari di PUIL 2000 tidak ketemu, sehingga saya ketemu dari mitsubishi.

Sebagai contoh pada name plate motor listrik 3 fasa dengan daya sebesar 3 HP dengan tegangan sumber 380 Volt pada hubungan Bintang (Y).

Untuk arus nominalnya biasanya sudah terdapat pada name platenya jadi silakan di lanjutkan hitungannya dengan rumus di atas.

Pertanyaanya bagaimana jika name plate sudah tidak ada sehingga pengenal motor listriknya otomatis tidak kita ketahui?. Untuk mengatasi hal tersebut bisa kita ukur dengan tang ampere di situ akan terlihat berapa arus listriknya.

Dengan mengukur arus motor listrik untuk menghitung berapa setting thermal overload relay pada trip overload ini lebih mudah di lakukan. Namun terkadang bingung menentukan berapa sih arus yang akan kita ambil sebagai acuan. Karena kalau di ukur setiap fasa dari 3 fasa kadang beda beda.

Menghitung Setting Trip Overload relay

Kalau dengan hitungan cara setting thermal overload relay berikut, mungkin bisa membantu misalnya kita tidak menghiraukan berapa nilai arusnya pada name plate.

Yang harus kita perhatikan adalah dua point yaitu daya dalam KW (kilowatt) maupun HP (Horse power) dan tegangannya dalam Volt.

Untuk arusnya kita cari saja arus nominalnya dengan rumus turunan daya semu 3 fasa yaitu. Kembali ke contoh misalnya di ketahui daya motor 3 HP atau 2238 Watt dengan tegangan kerja 380 Volt sesuai dengan tegangan PLN.

setting thermal overload relay

1. setting thermal overload relayJadi Arus motor = 3,4.. Ampere, kemudian berapakah nilai setting trip yang akan kita atur pada overload ? jawabannya adalah, setting trip overload = 3,4 x 120 % maka  4,1 Ampere adalah arus yang dapat kita atur pada setting trip everload.

Jadi silakan cari thermal overload sesuai spesifikasi yang kita harapkan. Bagaimana cara setting thermal overload silakan lihat gambar di atas dan atur trip overload dengan menggunakan obeng sesuai hitungan sobat.

Namun sekali lagi jika untuk cara setting thermal overload Relay saya sarankan tetap memperhatikan arus nominal yang ada pada name plate motor tersebut. Semoga coretan yang singkat ini bermanfaat.

9 komentar

  1. Mau tanya bang motor sy 4kw gmn sering overload nya

  2. kalau pakai rangkaian star delta , TOR di pasang di bawah kontaktor main . misalkan di namplate motor tertulis 12 ampere di 380 v. berapa kita setting TOR nya ? karena kalau star delta menggunakan 2 kontaktor main dan delta 6 kabel posisi running.a dan yang kita baca ampere.a hanya yang 3 kabel

    1. jika sumber tegangan yang digunakan adalah sumber PLN atau genset dengan besar tegangan 3 fasa 380 Volt dan name plate motor tertulis 220/380 maka motor listrik hanya bisa dihubungkan bintang atau star dan tidak dianjurkan dihubungkan delta.
      Dari keterangan motor sesuai pertanyaan diatas maka setting TOR dapat dilakukan menggunakan rumus ini yaitu arus nominal motor dikali dengan 110% (Tor = In x 110%)

  3. Alhamdulillah… Terima kasih pak..sdh sangat jelas sekali penjelasan dari bapak.
    semoga diberkahi segala sesuatu karena sdh sudi berbagi. skli tks bnyk pak

  4. pak. Kl untuk perhitungan motor 1 phase bgmna ya?? Tks sblm nya pak

    1. Silakan di lihat arus listrik pada nameplate motor 1 fasa tersebut pak, lalu di tambah 10 sampai 20% dari arus motor tersebut gampangnya. jika mau di hitung karena tidak ada nameplatenya bisa gunakan rumus diatas namun tegangan harus tegangan 1 fasa (220 volt) dan tanpa “akar 3” atau “I = P/V”. Demikian semoga membantu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *