Rumus Daya Listrik Arus Bolak Balik (AC)

Pengertian Daya Listrik

Rumus Daya Listrik – Sebelum ke inti pembahasan tentang rumus daya listrik, mari kita ketahui dahulu apa itu daya listrik. Daya listrik adalah  besarnya energi listrik yang diserap atau diperlukan oleh beban listrik dalam waktu tertentu. Pada artikel kali ini saya akan menyempitkan pembahasan hanya sebatas daya listrik arus bolek-balik (AC = alternating current).

Daya listrik arus bolak balik (AC) terdiri dari 3 jenis yaitu Daya Semu, Daya Aktif dan Daya Reaktif. Ketiga daya tersebut tentunya mempunyai satuan daya yang berbeda. Untuk daya semu satuanya adalah VA (Volt Ampere), Daya Aktif dengan satuan Watt, sedangkan daya reaktif satuanya adalah VAR (Volt Ampere Reaktif).

Ketiga daya tersebut mempunyai lambang / simbol yang berbeda, daya semu di simbolkan dengan huruf “S”, Daya Nyata/Aktif di simbolkan dengan huruf “P” dan daya reaktif di lambangkan dengan huruf “Q”.

Berkaitan dengan satuan ketiga daya listrik tersebut yang berbeda satu sama lain, maka rumus daya listrik yang jika kita hitung tentu menggunakan rumus yang berbeda pula. Agar lebih terarah maka rumus daya listrik AC saya bagi menjadi daya listrik 1 phase dan daya listrik 3 phase:

Rumus Daya Listrik 

#1. Listrik 1 Phase

Rumus daya listrik 1 phase sedikit berbeda dengan daya listrik 3 phase, perbedaan ini hanya terletak pada penambahan Akar Tiga pada rumus daya listrik 3 phase. Rumus ketiga daya khusus 1 phase sebagai berikut :

Rumus daya listrik

#2. Listrik 3 Phase

Berikut ini adalah rumus daya listrik 3 phase, kita bisa menggunakan rumus ini untuk menghitung nilai dari suatu besaran listrik sistem 3 phase baik pada jaringan instalasi maupun pada beban. Berikut rumusnya :

Rumus Daya Listrik 3 PhaseKeterangan :
S = Daya Semu dengan satuan  VA (Volt Ampere)
P = Daya Aktif dengan satuan Watt
Q = Daya Reaktif dengan satuan VAR (Volt Ampere Reaktif)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus Listrik (Ampere)
√3 = 1,73

Mudah mudahan rumus daya listrik diatas menjadi referensi dalam menghitung daya listrik dan dapat di terapkan pada peralatan listrik yang ada di lingkungan teman-teman baik sistem 1 phase maupun 3 phase.

Lalu Jika ada pertanyaan, “Apakah satuan untuk daya yang di berikan PLN pada KWH meter di rumah kita?. Bagi yang membaca pasti sudah tau jawabannya yaitu VA (Volt Ampere) sebab PLN hanya memberikan suplay tegangan dan arus saja pada konsumen nya.

Agar daya listrik yang di berikan dapat di manfaatkan dengan baik maka konsumsi beban harus di perhatikan oleh konsumen. Karena biasanya kebanyakan beban memiliki faktor daya yang kurang baik sehingga boros dalam pemakaian arus.

Untuk mengetahui masalah ini teman teman perlu membaca artikel yang ini : Tips memaksimalkan pemakaian daya listrik

Dengan demikian maka rumus untuk mengetahui berapa daya yang di berikan cukup menggunakan rumus daya semu. Semoga yang sangat singkat ini bermanfaat bagi teman teman yang membutuhkan. Sekian dulu pembahasan tentang Rumus Daya Listrik Arus Bolak Balik (AC). Jangan lupa baca juga posting posting yang lainnya dblog ini.

14 komentar

  1. Mau taya om. Cara menghitung Daya listrik
    saya mengunakan rumus daya listrik P = V x I dengan beban lampu LED 12 Volt 1,5 Watt
    Kalau tegangannya 6,64 Volt dan arus mA 1,35 mA berapa Watt.. Untuk menyesuaikan beban 1,5 watt. Terimah kasih ?

    1. silakan di koreksi jika ada yang salah..
      jika tegangan kerja lampu LED adalah 12 volt dengan daya 1,5 watt itu berarti arus yang di harapkan atau diserapnya adalah I=P/V = 1,5/12=0,125 ampere atau 125mA. jika tegangan sumber yang tersedia adalah 6,64 volt maka lampu tidak akan bekerja secara optimal karena kekurangan tegangan. perlu diketahui bahwa arus dan tegangan selalu berbanding lurus

  2. Ijin bertanya gan
    jika total beban 1 phase 400.000 watt mau saya konversi jadi 3 phase gimana caranya gan?
    terima kasih sebelumnya

  3. Saya mau ambil judul pkl tentang Tinjauan beban daya generator yg dibutuhkan untuk keperluan listrik diatas kapal tugboat.
    Kira2 data apa ajasih yg diperlukan untuk menghitung beban daya.
    Mohon bimbingannya

    1. Menurut saya ketika kita ingin menyediakan sumber listrik misalnya genset atau generator maka yang harus diketahui adalah umlah keseluruhan beban baik beban tenaga maupun beban penerangan.
      1. jika beban penerangan maka hitung seluruh beban penerangan (lampu)
      2. Jika beban tenaga misalnya motor listrik (beban induktif) hitung seluruh daya yang dibutuhkan motor listrik termasuk faktor daya motor tersebut baik motor 1 fasa maupun 3 fasa.
      3. Hitung beban yang berifat resistif (misalnya beban pemanas)
      Kemudian kalkulasikan seluruh beban untuk menentukan besarnya daya genset/generator yang dibutuhkan dan daya yang disiapkan harus lebih besar dari daya yang dibutuhkan setidaknya dikalikan 2, misalnya daya yang di butuhkan 1000 VA x 2 = 2000 VA.
      Demikian dari saya, silakan cari lagi referensi lain yang lebih akurat…..

  4. mau tanya om, kalau utk mencari daya aktif di 3 fasa itu misalkan saya ukur arus di R = 5A, lantas saya pakai tegangan R-N atau R-S atau T-R?
    kalau R-N 220v
    R-S 380v
    T-R 380v

    1. Silakan gunakan tegangan antar fasa (380V), untuk menghitungnya gunakan rumus 3 fasa. Sebagai perbandingan, jika ingin menggunakan tegangan fasa-netral (220V) maka arus yang 5 ampere tadi kali 3 terlebih dahulu yaitu 15 ampere selanjutnya untuk menghitungnya gunakan rumus 1 fasa, untuk hasilnya kurang lebih kok. Demikian semoga membantu.

  5. Jika R=831amper S=832amper T=871 amper umlah total kva nya brp ya om?

    1. Untuk lebih jelasnya silakan di lihat berapa besar Ampere MCCB pada Kwh meter PLN atau jika itu genset silakan lihat name plate berapa besar arusnya baru bisa menentukan berapa KVA daya yang tersedia. jika berpatokan pada data diatas dengan besar arus yang berbeda yang sudah terbebani pula maka susah, Lalu arus yang mana yang akan kita pakai ??. Anggap saja saya menghitung dengan Arus R (831 Ampere) maka daya untuk fasa R dapat di cari dengan rumus :
      P = VxIxakar3 atau sama dengan P = 380 x 831 x 1,73 = 546.299 VA (546KVA), silakan cari fasa yang lain menggunakan rumus ini…

      Demikian semoga membantu…. 🙂

  6. saya ingin tanya untuk rumus menghitung arus AC apa y?
    apabila yg diketahui hanya tegangan dan tahanan saja..
    apakah sama dengan menggunakan rumus hukum ohm?

    terima kasih

    1. Saya kurang tau juga tu kalau peralatan Listrik AC tertera pada bodinya tahanan sekian ,,,, gitu yang ada hanya watt, I (ampere), teganagan, HP (horse power),cos phi dan lain lain.
      Namun jika ada pada prinsipnya dengan hukum Ohm juga bisa di gunakan untuk menghitungnya,,,, karena hukum ohm adalah hukum dasar bidang kelistrikan baik AC maupun DC…
      🙂 demikian,,,,

  7. Saza mau buka jaringan instalasi baru buat industri mesin ada 8 @ 60 – 75 ampere daya per mesin 20 000 watt mohon di bantu sfesifikasi komponen dan wiring diagram nya

    1. Kalau menurut pendapat saya silakan konsultasikan dengan instalatir yang sobat kenal biar dibantu sebab daya yang besar butuh perencanaan dan hitungan yang tepat, lagian spesifikasi mesinnya kan belum di ketahui sepenuhnya sehingga susah bagi saya untuk ngasi saran yang tepat. demikian mohon maaf kalau jawabannya tidak memuaskan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *