Rangkaian Kontrol Motor Listrik Forward Reverse

Rangkaian Kontrol Motor Listrik Forward Reverse – Sesuai dengan judul posting nya yaitu rangkaian kontrol motor listrik forward reverse, atau dikenal dengan membalik arah putaran (forward Reverse).

Rangkaian Kontrol Motor Listrik Forward ReverseRangkaian yang saya buat merupakan ide dari saya sendiri (No duplikat), untuk kawan yang sudah bisa silakan berekspresi sendiri . Tulisan ini khusus membantu kawan-kawan yang kesulitan bagaimana merencanakan membalik putaran Motor Listrik 3 Fasa.

Sebelum saya jelaskan prinsip kerja rangkaiannya, perlu untuk dimengerti adalah keterangan gambar (dibawah)

Prinsip Kerja Rangkaian Kontrol Motor Listrik Forward Reverse

Prinsip kerja rangkaian kontrol Motor listrik forward reverse. Gambar rangkaian kontrol yang pertama ini merupakan dalam kondisi stanby (belum ada perlakuan)

Rangkaian Kontrol Motor Listrik Forward Reverse

Gambar yang ke dua : rangkaian kontrol motor listrik forward reverse. Jika tombol S1 di tekan maka arus akan mengalir menuju coil kontaktor magnet sehingga kontaktor  KU dan KF akan ON. Jika tombol S1 di lepas kontaktor KU dan KF akan tetap ON di sebabkan Kontak bantu 13 – 14 mengunci rangkaian.

Pada kondis ini motor listrik 3 fasa yang dijadikan beban akan diharapkan berputar maju (forward). Kondisi ini akan tetap berlangsung (Kondisi Forward) selama tombol S0 belum ada Perlakuan (di tekan) atau sumber listrik tidak mengalami pemadaman.

Rangkaian Kontrol Motor Listrik Forward Reverse

Gambar ke tiga rangkaian kontrol motor listrik forward reverse : Pada gambar yang ke tiga ini Jika tombol S2 di tekan maka arus akan mengalir menuju coil kontaktor magnet sehingga kontaktor  KU dan KR akan ON, jika tombol S2 di lepas kontaktor KU dan KR akan tetap ON di sebabkan Kontak bantu (KR) 13 – 14 mengunci rangkaian. Pada kondisi ini akan diharapkan motor Listrik 3 fasa berputar terbalik (Reverse) dari kondisi awal. Kondisi ini akan tetap berlangsung (Kondisi Reverse) selama tombol S0 belum ada Perlakuan (di tekan) atau sumber listrik tidak mengalami pemadaman.

Baca juga :  Rangkaian Star Delta Motor Listrik 3 Fasa

Rangkaian Kontrol Motor Listrik Forward Reverse

Rangkaian kontrol pada kondisi Forward dan Reverse (KU- KF dan KU-KR) harus aman dari hubung singkat, sehingga pada gambar rangkaian kontrol di atas saya buat dengan sistem rangkaian interlock (saling mengunci. Jika kondisi forward sudah bekerja maka kondisi reverse akan terkunci. Meskipun secara sengaja atau tidak sengaja menekan tombol S2, begitu juga sebaliknya.

Sistem interlock yang direncanakan menggunakan kontak NC (21–22) dari masing-masing kontak bantu kontaktor  KF dan KR yang dipasang silang. Demikian penjelasan tentang rangkaian kontrol motor listrik forward reverse mudah-mudahan bermanfaat bagi pembaca…

Update :

Berikut ini adalah video rangkaian Forward – Reverse yang menggunakan 2 buah kontaktor magnet, silakan di simak semoga lebih mudah.

Silakan Cek juga : Rangkaian Utama Pembalik Putaran Motor Listrik 3 Fasa

 

23 komentar

  1. kang saran aja, kalau buat blog yg bisa di copy dong biar reader bisa simpen lagi…

    1. Terima kasih sarannya kang,ini untuk meminimalisir copas conten saya ke blog lain tanpa kasih referensinya ke blog saya. Nanti akan saya aktifkan lagi copasnya

  2. Kang mau tanya cara untuk edit atau tambah library baru di festo fluidsim, bagaimana ya, misal saya mau tambahin power electrical connection 220V. mohon bimbingannya. terima kasih.

    1. Maaf kang emang belum tau, mungkin ada teman teman yang tau barangkali ???

    2. Fungsi kontaktor utama buat apa? ,tanpa kontaktor utama kayaknya juga bisa ya.

  3. Mengapa rangkaian diatas menggunakan 3 buah kontaktor? Padahal 2 kontaktor saja sudah bisa. Mohon dijawab, saya masih awam dalam bidang instalasi motor listrik. Makasih

    1. 🙂 Iya kang, emang KU bisa di tiadakan biar irit, tapi gak masalah juga demi keselamatan pengguna kalau seandainya lupa matikan MCB utama saat ada perbaikan,,, terimakasih kang udah mampir.semoga semakin bertambah ilmunya kang

  4. Kang Darto, kenapa pada rangkaian forward reverse tersebut memakai kontaktor KU, apakah tidak cukup hanya pakai 2 kontaktor saja KF dan KR. Kontaktor KU fungsinya untuk apa? pada rangkaian daya yang dibutuhkan bukannya hanya merubah arah putaran dengan menukar salah satu phase saja. mohon pencerahannya, tks…

  5. Gan : mau nanya ni 🙂

    ana mau meminta gambaran sekalian gambar’y cara, pengkabelan pada Relay kontaktor & timer’y.. juga jara menetapkan time delay pada timer juga pengkabelan antara kontaktor dgn timer … 🙂 .. mohon jwb, krna sy masih Awam .. 🙂 terimakasih gan 🙂

  6. Kenapa dalam rangkaian motor Foward-Reverse yang dibalik hanya salah satu fasa-nya saja ? Kenapa tidak ketiga-tiganya ?

    Terima Kasih

  7. bisa minta contoh rangkaian kontrol lain gan?

    1. Kalau boleh tau yang di minta itu rangkaian yang bagaimana ya, sapa tau ada yang blum saya share, kalau seandainya yang diminta bisa saya pikirkan untuk saya buatkan maka akan saya share lagi lewat posting yang akan datang,,,

  8. Mas saya dari kalimantan :Ini yg dulu buat saya bingung kenapa waktu listrik dari pln padam, otomatis genset bisa hidup sendiri, ternyata itu toh,,, klo gak keberatan mas , apa bisa saya dikirimi wiring diagram ATS-AMF.

  9. saya punya masalah dengan motor 3 phase yang saya miliki. di name plate tertera 2,2 kw max a 14,6A. kalau saya nyalakan jam 12 malam sampai jam 1 siang tidak ada masalah semua berjalan automatic krn menggunakan omron sebagai pembaca level air dan dilengkapi TOR (Thermal Overload Relay) juga. yang jadi masalah adalah ketika motor tersebut menyala pada jam diatas 1 siang sampai 11 malam, belum sampai 2 jam TOR sudah memtutus arus listrik. apakah penyebabnya karena turunnya tegangan listrik atau karena apa ya? terima kasih sebelumnya, jawabannya sangat dinanti masyarakat banyak karena ini untuk kebutuhan air bersih masyarakat. terima kasih.

    1. Mudah mudahan jawaban berikut memberi pencerahan :
      jika menggunakan thermal overload relay (TOR) itu sudah tepat sebagai pengaman motor, TOR akan berfungsi sebagai pengaman motor jika arus listrik yang masuk pada kumparan motor melebihi nilai arus (TOR)yang telah kita tetapkan karena terhubung seri terhadap motor. masalahnya adalah mengapa pada jam tertentu (jam 1 s/d jam 11 malam) TOR sudah memutus arus listrik ? jawabannya sesuai dengan perkiraan sobat maka benar tentang adanya penurunan tegangan yang diakibatkan pada jam tersebut merupakan jam beban puncak PLN (biasanya waktu sore sampai jam 11 malam) dengan banyaknya pemakaian maka tegangan menjadi tidak stabil atau turun. Dengan turunnya tegangan, maka motor listrik sobat akan berusaha menyala (berputar) sesuai dengan daya yang di perlukannya yaitu sebesar 2,2 kw yang jika dalam keadaan normal memerlukan tegangan 380 volt dan arus 14,6 A, namun jika tegangan yang di perlukan motor listrik tersebut kurang dari 380 volt maka arus listrik yang sebetulnya cuma 14,6 A akan naik. Dengan naiknya arus listrik tersebut akan di protek oleh TOR sehingga motor listrik berhenti menyala dengan demikian motor listrik aman.

      Saran :
      1. Coba naikkan sedikit pengaturan TOR nya menjadi angka 15 atau 15,5 A jangan terlalu tinggi nanti proteksinya malah tidak ada atau tidak sensitif.
      2. Perbaiki Power faktor Motor Listrik tersebut
      Demikian jawaban semoga bermanfaat

  10. saya ingin menanyakan , sebuah motor listrik 3 phase mengunakan system automatic control selama ini good ngak ada masalah tetapi setelah ada indikasi voltage Listrik turun motor tersebut apa bisa terbakan , karen kenyataan motor tersebut terbakar dan kalau boleh tau apa penyebabnya motor tersebut terbakar?

    1. berdasarkan teori kelistrikan tegangan turun sangat berpengaruh sekali, namun jika tegangan yang turun tidak signifikan tidak masalah, sekarang anggaplah motor listrik 3 fasa tersebut 2 HP (1hp = 746 watt) jadi sekitar 1492 watt dengan tegangan input 380 volt maka arus listrik yang mengalir dapat dicari dengan rumus :
      I = Daya /(akar 3 X tegangan X cos phi)aggaplah cos phi = 0,85 (cos phi tertera di name plate motor, maka :
      I = 1492 / (1,73 x 380 x 0,85)
      I = 1492 / 558,79
      I = 2,67 ampere, ini adalah arus normal pada saat beban kosong, berbeda jika berbeban maka akan lebih besar dari itu, jika masalahnya adalah beban turun anggaplah masih 300 volt maka,
      I = 1492 / (1,73 x 300 x 0,85)
      I = 1492 / 331,5
      I = 4,5 ampere, jadi sangat berpengaruh iya kan ? dan ini pun jika dalam keadaan beban kosong, jika berbeban lebih besar dari itu,
      tegangan yang turun sangat berpengaruh sekali terhadap arus listrik yang masuk pada motor, padahal kemampuan kumparan motor listrik ada batasnya.
      silakan menggunakan termal overload relay.
      yang kedua adalah motor listrik juga akan bisa terbakar bila tegangan yang masuk hanya dua saja sehingga motor listrik mendapat arus listrik yang timpang dan berputar tidak seimbang,
      demikian jawaban dari saya mudah mudahan membantu…. terimakasih atas kunjungannya, jangan sungkan untuk bertanya….

  11. terima kasih… saya udah coba. d pabrik… dan ternyata brrhasil.. 😀 …

  12. sy mau belajar nih bung, kalau saya mau buat perpindahan dari fwd ke rvse dan sebaliknya tanpa harus tekan tombol stop dulu gimana ya ? di tunggu y. tq

  13. 1. Sebenarnya KU bisa dihilangkan sob (jadi ngirit kan ?)
    2. Dari gbr 3, klo S2 ditekan saat coil KF masih aktif dalam prakteknya dipastikan coil KR gak bisa aktif karena kontak NC KF (21-22) msh terbuka. Tuuull gak ?

    1. 1. ia sob, emang KU bisa di tiadakan, tapi ga pa2 baro demi keselamatan pengguna kalo lupa matikan MCB utama,
      2. emang begitu sob, nah kalo ingin menekan S2 atau posisi reverse harus menekan tombol S0 terlebih dahulu, biar aman motor listriknya sob, lain halnya jika di buat khusus untuk pengereman mekanik
      3. terima kasih sob udah kasih saran, tunggu posting selanjutnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *