Cara Menghitung Nilai Kapasitor Seri Maupun Paralel

Cara menghitung nilai kapasitor seri maupun paralel adalah hal yang biasa di lakukan oleh para perencana rangkaian elektronika (listrik arus lemah). Meskipun banyak juga yang menggunakan kapasitor pada bidang elektro arus kuat (listrik).

Secara umum kapasitor atau kondensator secara polaritas di bagi menjadi dua jenis, yaitu kapasitor polar dan non-polar. Kapasitor polar yaitu kapasitor yang memiliki polaritas positif dan negatif. Biasanya kapasitor jenis ini di gunakan pada sistem kelistrikan arus searah (DC).

kapasitor polar

cara menghitung kapasitor –  Sementara untuk kapasitor non-polar adalah kapasitor yang tidak memiliki polaritas. Kapasitor jenis ini biasanya banyak di gunakan pada sistem kelistrikan arus bolak balik (AC).

Kapasitor Non Polar

Pemasangan kapasitor non polar tidak memerlukan aturan  ketika pemasangannya apakah harus pada posisi negatif atai pada posisi positif. Berbeda dengan kapasitor Polar yang apabila ingin menggunakan kapsitor jenis polar harus memperhatikan mana kaki positif dan mana kaki negatif.

Penggunaan kapasitor pada bidang elektronika contoh sederhananya adalah pada rangkaian catu daya (adaptor). Sedangkan pada bidang listrik arus kuat kapasitor di gunakan pada motor listrik 1 fasa, panel kapasitor bank (untuk perbaikan faktor daya) dan lain lain. Yang pasti banyak sekali penerapan kapasitor pada bidangnya masing masing.

Meskipun nilai kapasitor sudah di tetapkan oleh pabrik pembuatnya berdasarkan standarisasi internasional. Tidak menutup kemungkinan para perencana membutuhkan nilai kapasitor yang tidak sesuai dengan nilai yang bersifat tetap yang telah di buat tersebut.

Sehingga di perlukan modifikasi nilai yang di dapat dengan cara menghitung kapasitor baik dengan cara menghitung kapasitor seri maupun paralel.

Perbedaan Cara Menghitung Kapasitor dan Resistor

Cara menghitung nilai kapasitor seri maupun paralel ini berbeda dengan cara menghitung nilai resistor yang disusun seri maupun paralel. Yang mana jika KAPASITOR yang di susun seri akan menghasilkan nilai yang kecil sedangkan jika RESISTOR  di susun seri akan menghasilkan nilai yang besar.

Baca juga :  Mengurangi Watt listrik Dengan Memperbaiki Cos Phi

Demikian halnya ketika KAPASITOR di susun paralel akan menghasilkan nilai yang besar sedangkan jika RESISTOR di susun paralel akan menghasilkan nilai yang kecil. Kesimpulan yang dapat di ambil bahwa ketika kapasitor maupun resistor di susun paralel maupun seri akan menghasilkan nilai dengan perbandingan terbalik.

Baik, sekarang bagaimana cara menghitung nilai kapasitor seri maupun paralel, akan saya jelaskan berdasarkan rumus rumus berikut :

#1. Cara menghitung nilai kapasitor seri

Rumus yang biasa di gunakan adalah sebagai berikut :

Rumus kapasitor seri

Gambar kapasitor dengan hubungan seri bisa dilihat pada gambar baerikut:

cara menghitung kapasitor seri

Dari gambar diatas dapatlah kita cari nilai pengganti atau Ctotal sehingga;

cara menghitung nilai kapasitor

#2. Cara menghitung nilai kapasitor paralel

Rumus yang biasa di gunakan untuk menghitung kapasitor dengan hubungan paralel sebagai berikut :

Rumus kapasitor paralel

Gambar kapasitor dengan hubungan paralel bisa d ilihat pada gambar baerikut:

kapasitor paralelDari gambar tersebut dapatlah kita cari nilai pengganti atau Ctotal sehingga ;

rumus kapasitor paralel

Dari 2 model perhitungan di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa jika kapasitor di hubungkan seri maka nilainya akan mengecil dan jika kapasitor di hubungkan paralel maka nilainya akan membesar.

Cara berhitung seperti inilah yang biasa di lakukan oleh perencana termasuk saya lakukan untuk menentukan nilai tertentu yang di harapkan.

Segitu aja dulu penjelasan singkat tentang Cara Menghitung Nilai Kapasitor Seri Maupun Paralel. Semoga bisa di pahami dan bermanfaat bagi teman pengunjung blog ini.

Baca juga :  Cara Mengecek Kapasitor Kipas Angin, Mesin Cuci, Pompa Air. (Updated)

4 komentar

  1. pembagi nya sdh bener kok …
    khan 24 bisa dibagi 4, 6 dan 8.
    jadi lebih simple.

  2. sdh bener mas pakai yang 24 lebih praktis.kan 24 bisa dibagi 12,8 dan 6.

  3. buat cara itungan seri apa udah bener tuh ???
    bukannya penyebut nya di samain dulu 1/4+1/6+1/8 = 12/48+8/48+6/48 = (12+8+6)/48 dst bla bla blaaaa…. gitu ????

    1. Terimakasih atas koreksinya …. 🙂 tapi saya tidak menemukan adanya kesalahan terhadap hitungan tersebut, mudah mudahan sobat lebih teliti lagi…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *