Prinsip Kerja Relay (With Video)

Prinsip Kerja Relay Secara umum mirip dengan kontaktor magnet yaitu sama sama berdasarkan kemagnetan yang dihasilkan oleh kumparan coil. Jika kumparan coil diberi sumber listrik maka inti besi yang ada didalamnya mendapat fluks yang dihasilkan oleh kumparan coil sehingga terjadilah kemagnetan.

Prinsip Kerja RelayBerdasarkan sumber listrik yang masuk maka relay dibagi manjadi 2 macam yaitu relay DC dan Relay AC. Besar tegangan DC yang masuk pada coil relay bervariasi sesuai dengan ukuran yang tertera pada body relay tersebut diantaranya Relay dengan tegangan 6 Volt 12 Volt, 24 Volt, 48 Volt, Sedangan untuk Tegangan AC sebesar 220 Volt.

Prinsip Kerja Relay

Untuk menjelaskan lebih lanjut tentang ada baiknya kita amati konstruksi dari relay pada gambar berikut.  Relay maupun kontaktor magnet memiliki kumparan (coil) yang apabila di aliri arus listrik maka besi sebagai inti dari kumparan akan menjadi magnet.

Sehingga batang bergerak yang sama sama terbuat dari besi akan di tarik sehingga lengket pada  inti besi. Hal ini mengakibatkan kontak NC ( Normaly close ) akan berubah menjadi terbuka.

Prinsip Kerja Relay

Nah bagaimana Prinsip Kerja Relay jika yang tertera pada body Relay tertulis tegangan AC 220 volt ?. Jika pada body relay tersebut tertulis AC 220 Volt maka tegangan yang masuk harus Tegangan AC 220 Volt agar relay tersebut bisa bekerja. Untuk konstruksinya sama saja dengan Relay DC.

Namun pada relay Tipe AC  pada Inti besi terdapat cincin hubung singkat yang berfungsi sebagai peredan getaran. Karena pada sumber listrik AC memiliki Frekuensi.

Jika frekuensi sumber AC adalah 50HZ maka kira kira 50 kali Getaran dalam 1 detik. Dengan adanya cicin hubung singkat tersebut maka getaran dapat diredam sehingga relay dapat bekerja persis sama dengan Relay DC.

Baca juga :  Fungsi Relay Pada Rangkaian Kelistrikan dan Elektronika

Dengan memahami Prinsip Kerja Relay maka kita dapat menggunakan relay tersebut sesuai dengan kebutuhan. Perlu di ketahui bahwa relay berbeda dengan kontaktor magnet dari besarnya sumber listrik yang melewati kontak kontaknya. Relay biasanya hanya digunakan untuk daya yang kecil.

Jika di gunakan untuk mengotrol daya dengan nilai arus yang besar maka di perlukan adanya kontaktor magnet. Relay juga memiliki perbedaan dengan kontaktor dalam hal Notasi jika di kontaktor magnet terminal Coil diberi Notasi dengan (A1 – A2)  maka pada Relay dengan notasi 13 – 14 dan ada juga dengan notasi yang sama dengan TDR (Time Delay Relay) yaitu 2 – 7.

Prinsip Kerja Relay (Update Video)

Untuk menambah pemahaman, berikut ini saya sertakan video berikut ini :

Demikian penjelasan tentang Prinsip Kerja Relay semoga bermanfaat.

5 komentar

  1. Selamat siang bang Darto, saya Darka, beberapa video di youtube tentang merakit panel ATS sdh saya tonton, bang Darto saya awam arus lemah apa lagi arus tinggi, tetapi saya suka utak-atik barang-2 elektronik dan benerin lampu dan instalasi listrik di rumah. Saat ini saya sedang mencoba pasang listrik tenaga surya, namun saya belum bisa utk merakit panel untuk memindahkan switch PLN dan inverter. Mohon arahannya bang Darto, karena saya sangat menarik dan termasuk bang Darto terbuka utk tutorial yg ada di youtube, terima kasih

  2. Maaf .. mas nazijan

    Di artikel lain syg lht..di jelaskan bahwa ketika arus mengalir ke koil.. maka kontak yg tdi’y NO menjadi NC… tapi diartikel anda yg satu ini terbalik ketika arus mengalir dari NC mnjdi NO..

    Tolong penjelasan detail’y… sy binguuung 🙂 hehe..

    Maaf previous.. 🙂

    1. 🙂 terimakasih dah mampir, dan terima kasih juga atas koreksinya, benar tu saya juga bingung memahaminya 🙂 , di tulisan ini yang salah, sekalian saya perbaiki bahasanya, “kontak NC (Normally Close) akan berubah menjadi kontak NO (Normally Open)” yang saya maksudkan adalah perpindahan posisi tuas kontak dari kontak NC ke kontak NO, demikian, sekali lagi terima kasih atas koreksinya…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *